Semarang - Kasus Corona di Klaten, Klaten, melonjak tajam termasuk angka kematiannya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menerapkan strategi yang sama dengan yang dilakukan Kabupaten Kudus ketika kasus melonjak beberapa waktu lalu. BEST PROFIT
"Kita akan terapkan seperti Kudus. Tadi Pak Kapolda sudah koordinasi dengan saya, Bupati juga sudah telpon saya untuk kita koordinasikan seperti model Kudus," kata Ganjar dalam pesan tertulisnya, Jumat (23/7/2021). BESTPROFIT
Salah satu langkah yang sama dengan Kudus yaitu mengarahkan warga yang terpapar untuk berada di tempat isolasi terpusat. Hal itu untuk mencegah penularan di lingkungan keluarga.
"Jadi akan ada isolasi terpusat. Saya minta agar warga nanti membantu. Ayo kita edukasi masyarakat agar mereka mau diisolasi terpusat," tegas Ganjar Pranowo. PT BESTPROFIT
Ia memahami nantinya akan ada pro dan kontra dalam penerapannya termasuk ketika ada penjemputan warga terpapar ke tempat isolasi. Namun di Kudus hal itu berhasil menurunkan angka kasus Corona. PT BEST PROFIT
"Jadi treatmennya seperti Kudus. Mohon maaf kalau nanti harus dijemput (untuk diisolasi terpusat)," jelas Ganjar.
Sebelumnya kepolisian juga menjelaskan akan menerapkan manajemen kontijensi mulai hari ini di Klaten untuk menangani kasus COVID-19.
"Khusus Klaten, mulai terhitung besok (hati ini) akan kita terapkan manajemen kontinjensi. Jadi angka aktif COVID di Klaten sudah mendekati 5.000," jelas Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi pada wartawan di sela agendanya meninjau vaksinasi presisi di Polres Klaten, Kamis (21/7). PT BESTPROFIT FUTURES
Untuk diketahui, 101 jenazah dimakamkan dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 di Klaten dalam satu hari, Rabu (21/7) lalu. Jumlah itu merupakan angka tertinggi selama penanganan pemakaman kasus COVID-19 di masa pandemi Corona. BESTPROFIT FUTURES
"Iya mencapai 101 jenazah. Iya ini terbanyak, semoga cukup ini yang terbanyak dan tidak pecah rekor lagi," ungkap Koordinator Pemakaman Posko Dukungan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo kepada detikcom, Kamis (22/7) pagi.
sumber detik