Rabu, 04 Agustus 2021

Ancaman Ekonomi Berdarah-darah Gegara PPKM Diperpanjang (Lagi)

 


Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 resmi diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 mendatang. Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/8) kemarin. BEST PROFIT

PPKM Level 4 ditetapkan untuk membatasi mobilitas masyarakat agar penurunan kasus COVID-19 terjadi. Di sisi lain, kegiatan ekonomi pun terus tergerus seiring dengan pembatasan tersebut. BESTPROFIT 

Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhustira mengatakan, jika PPKM tak berjalan optimal maka konsumsi rumah tangga dipastikan turun drastis. Imbasnya, salah satu penopang ekonomi Indonesia akan terjun bebas. PT BESTPROFIT

"Ekonomi stuck karena PPKM terlalu lama, dengan kasus harian yang masih tinggi. Lokomotif ekonomi utama yakni konsumsi rumah tangga dipastikan akan berdarah darah sampai akhir Agustus. Kepercayaan konsumen turun drastis," kata Bhima kepada detikcom, Selasa (3/7/2021). PT BEST PROFIT

Selain itu, imbas dari pembatasan mobilitas membuat masyarakat menengah ke bawah kesulitan untuk bekerja. Bersamaan dengan itu, tingkat konsumsi masyarakat diprediksi akan semakin lemah. Sedangkan masyarakat menengah ke atas juga akan semakin menahan belanja dan memilih untuk menabung mempersiapkan worst scenario. PT BESTPROFIT FUTURES

Bhima mengatakan, pihaknya melihat kinerja industri manufaktur mengalami penurunan pada Juli. Terlihat dari PMI yang jatuh ke level 40,1 dari sebelumnya di 53. BESTPROFIT FUTURES

"Kalau PMI industri sudah dibawah 50 artinya mengurangi kapasitas produksinya. Imbas lainnya, perusahaan yang mengajukan penundaan pembayaran utang bertambah, bahkan tidak sedikit yang pailit karena cashflownya menipis," katanya.

Selain itu, ancaman pertumbuhan ekonomi kembali minus juga diperkirakan akan terjadi. Menurut Bhima, kuartal III-2021 diprediksi turun ke minus 1% hingga 2%. Dia mengatakan, kemungkinan target proyeksi ekonomi akan kembali direvisi.

"Bisa diperkirakan ekonomi resesi lagi, di kuartal ke III sebesar minus 1 sampai dengan minus 2%, setelah kuartal ke II mengalami pemulihan semu. Ekonomi sempat positif tapi temporer," tuturnya.

sumber detik

Selasa, 03 Agustus 2021

Ganjarist soal Baliho Puan: Pemimpin di Hati Rakyat, Bukan di Pinggir Jalan

 


Jakarta - 

Kelompok relawan Ganjar Pranowo, Ganjarist, turut bicara soal kemunculan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang berada di berbagai daerah. Ganjarist menyebut pemimpin bukan berada di baliho, melainkan ada di hati masyarakat. 

BEST PROFIT

"Pemimpin itu teruji di lapangan. Adanya di hati rakyat. Bukan di gambar-gambar diam di pinggir jalan dengan slogan bombastis. Pemimpin yang kebanyakan baliho justru seperti menunjukkan dia selama ini tidak banyak melakukan apa-apa. Makanya kini sibuk promosikan diri," kata Ketum Ganjarist, Mazdjo Pray, kepada wartawan, Senin (2/8/2021). BESTPROFIT

Pray meyakini masyarakat dapat menilai soal baliho Puan Maharani yang berada di mana-mana. Ganjarist menginginkan pemimpin dalam negeri kuat di hati masyarakat. PT BESTPROFIT

"Tapi publik kan melihat dan menilai, tidak buta. Baliho tidak membuat publik mengerti. Baliho cuma sarana promosi. Sama kayak iklan produk. Kami tidak ingin pemimpin Indonesia hanya kuat di baliho, bukan kuat di hati rakyat," ujarnya. PT BEST PROFIT

Ganjarist, kata Pray, tak tersaingi dengan begitu banyak baliho Puan. Pray melontarkan pernyataan bahwa presiden nantinya tak dipilih oleh baliho. PT BESTPROFIT FUTURES

"Ya nggaklah. Masa Ganjarist menyaingi baliho. Baliho adalah benda mati di pinggir jalan, sementara kami adalah rakyat jelata yang menyukai kinerja Pak Ganjar. Yang milih presiden nanti adalah rakyat, bukan baliho," ucapnya. BESTPROFIT FUTURES


Selain itu, Pray mengatakan Ganjarist tak akan mengikuti jejak kader PDIP memasang baliho bergambar Ganjar. Sebab, menurut Pray, Ganjar bukanlah politikus baliho.

sumber detik


Senin, 02 Agustus 2021

Saat Pandemi, Perintah Tuhan Bisa Dikalahkan Kebijakan Negara

 


Jakarta - KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menyatakan, untuk menjaga dan menjamin kelangsungan hajat hidup orang banyak, dimanapun negara menjadi pemegang kebijakan tunggal. Hal ini termasuk dalam menangani pandemi Covid-19 yang memicu munculnya beragam narasi di masyarakat.

"Terlepas setuju atau tidak, ya dimanapun negara lah yang mengambil kebijakan. Bahkan perintah Tuhan pun bisa kalah dengan kebijakan negara terkait penanganan Covid-19 ini," kata ulama Nadlatul Ulama asal Sleman itu kepada detik.com, Minggu (1/82021).

Alumnus UIN Kalijaga, Yogyakarta itu mencontohkan keputusan Kerajaan Arab Saudi. Demi melindungi kesehatan dan keselamatan umat membatasi pelaksanaan ibadah haji pada tahun lalu dan tahun ini. Padahal haji merupakan perintah Allah sebagai rukun Islam kelima. Begitu juga dengan pelaksanaan ibadah di agama-agama lain menjadi dibatasi selama pandemi ini.

Khusus di Indonesia kemudian muncul berbagai narasi terkait keputusan semacam itu. Tentu sebagai sebuah negara demokrasi, narasi yang muncul harus disikapi dengan wajar. Hanya saja dalam batas tertentu, negara tetap tidak boleh membiarkan menjadi sebuah kelaziman.

"Karena obat covid di dunia belum ada, salah satu ikhtiar yang dilakukan Indonesia kan antara lain lewat PPKM seperti sekarang ini. Mengingat kultur masyarakat Indonesia adalah komunal, untuk menjaga jarak atau social distancing tentu tak mudah. Apalagi dikenal ungkapan makan tidak makan yang penting kumpul. Di situlah negara harus hadir untuk menegakkannya," papar Gus Muwafiq yang pernah menjadi Asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada bagian lain, dia menyindir sikap sebagian masyarakat yang pernah seolah begitu guyub menggalang donasi dengan massif untuk masyarakat di Palestina nun jauh di sana. Jargon yang digunakan adalah persaudaraan sesama muslim. Anehnya, selama pandemi seperti sekarang ketika banyak kaum muslim di tanah air sendiri kesusahan aksi massif penggalangan dana seperti itu tak terdengar.

BEST PROFIT

BESTPROFIT

PT BESTPROFIT

PT BEST PROFIT 

PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES

sumber detik

Jumat, 30 Juli 2021

Aksi Kubo di Olimpiade Tokyo Bisa Bikin Madrid Pusing

 



Jakarta - Real Madrid tampaknya harus mengurungkan niat untuk menjual Takefusa Kubo. Gelandang asal Jepang itu bersinar di Olimpiade Tokyo 2020.

Tim sepakbola putra Jepang berhasil melaju ke perempatfinal setelah menjadi juara Grup A. Tim besutan Hajime Moriyasu ini sukses menyapu bersih tiga laga dengan mengalahkan Afrika Selatan, Meksiko, dan Prancis.

Kubo adalah bintangnya pada semua laga Jepang sejauh ini. Pemain Real Madrid itu mencetak gol tunggal ke gawang Afrika Selatan, kemudian mengemas gol pembuka saat menyikat Meksiko (2-1) dan Prancis (4-0).

Penampilan apik Kubo mungkin membuat Real Madrid harus berpikir ulang di jendela transfer musim panas tahun ini. Dari beberapa kabar yang berkembang, Kubo adalah salah satu pemain yang masuk daftar jual.

Di Olimpiade, pria berusia 20 tahun itu tampak seperti pemain yang sama sekali berbeda saat berjuang di Villarreal dan Getafe selaku klub peminjam.

Kubo telah menunjukkan kualitas oke, seperti keterampilan menggiring bola yang luar biasa. Di sisi lain, Rodrygo selaku pesaing Kubo selama waktunya di Santiago Bernabeu gagal membuktikan diri.

Satu hal yang penting dari penampilan Kubo di Olimpiade adalah kehebatannya dalam mencetak gol di musim panas. Itu adalah area yang perlu ditingkatkan Real Madrid di musim depan.

Namun, permasalahan Kubo di Madrid nantinya bukan cuma sekadar soal persaingan secara skill. Ada menyoal kuota non-Uni Eropa yang harus dihadapi.

Real Madrid harus memilih tiga pemain dari yang tersedia: Vinicius, Rodrygo, Eder Militiao, Gareth Bale, dan Kubo. Vinicius sedang dalam proses mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda dan ada optimisme atas hal ini, tetapi itu masih akan menyisakan empat pemain non-Uni Eropa dengan asumsi bahwa solusi pasca-Brexit tidak dapat ditemukan untuk Bale.

Kubo bisa dikatakan sudah kenyang pengalaman bermain di LaLiga. Dia secara total sudah tampil 66 kali bersama Real Mallorca, Getafe, dan Villarreal. Ada pula lima gol dan enam assist yang dikemas Kubo.

sumber detik

Kamis, 29 Juli 2021

Orang Tua Ayu Ting Ting Bawa Polisi Datangi Rumah Tukang Bully Bilqis

 


Jakarta - 

Tak rela anak dan cucunya dihina, Abdul Rojak dan Umi Kalsum, orang tua Ayu Ting Ting rela pergi ke Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka datangi rumah hater yang tega menghina Ayu Ting Ting dan Bilqis. 

BEST PROFIT

Ibunda Ayu Ting Ting, Umi Kalsum, mendatangi sebuah rumah di Bojonegoro, Jawa Timur. Tidak sendirian, mereka juga membawa polisi. BESTPROFIT

Akhirnya mereka bisa melacak tempat tinggal hater yang tega menghina Bilqis dan Ayu Ting Ting. PT BESTPROFIT

"inilah rumah haters alhamduliah ibu ayah berserta aparat kepolisian kapolda setempat bisa sampai kerumah orang tuanya tersayang pertempat tinggal podomulo bojonegoro jawa timur yang bernama kartika damayanti," tulis Umi Kalsum dilihat, Kamis (29/7/2021). PT BEST PROFIT

Sayang sang perundung tidak ada di tempat. Hanya ada orang tua sang perundung yang ada di lokasi. PT BESTPROFIT FUTURES

Perundung yang bernama Kartika Damayanti itu diketahui tengah berada di Singapura. Dia bekerja sebagai TKI. BESTPROFIT FUTURES

"Bertemu dengan orang tuanya dan kita sudah masukan laporan ke jalur hukum yang berlaku di indonesia terima kasih buat semuanya yang sudah membantu ibu sekeluarga mencari pelaku yang sudah mencemarkan nama baik @ayutingting92 sekeluarga," ucap Umi Kalsum.

Ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Ayu Ting Ting seperti biasa memilih untuk tak banyak bicara. Ayu Ting Ting hanya memohon doa dan bisa memberikan efek jera.

"Ya pokoknya lihat saja nanti. Saya nggak mau banyak omong. Doain saja. Iya (agar memberikan efek jera," tukas Ayu Ting Ting sambil berlalu.

sumber detik

Rabu, 28 Juli 2021

Kisah Mutiara yang Warna Kulitnya Dibully, Kini Bertanding di Olimpiade Tokyo

 



Jakarta - Atlet dayung Mutiara Rahma Putri/Melani Putri tak patah semangat sekalipun gagal mengantongi tiket semifinal di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka menyebut hasil di Olimpiade 2020 sebagai pelajaran berharga. BEST PROFIT

Mutiara/Melani tampil di babak repechage yang berlangsung di SEA Forest Waterway, Tokyo Bay, pada Minggu (25/7/2021). Dalam perlombaan itu, Mutiara dan Melanie belum mampu tampil baik setelah finis terakhir. BESTPROFIT

Mereka membukukan waktu 8 menit 3, 19 detik dan berada di peringkat enam pada heat pertama. Hasil ini pun membuat mereka tak mampu melanjutkan pertandingan di empat besar. PT BESTPROFIT

Wolipop menghubungi Mutiara Rahma Putri, usai menjalani pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut. Mutiara berbagi kisahnya sebelum kini mewakili Indonesia sebagai atlet dayung di Olimpiade 2020. Rupanya Mutiara dulu termasuk anak yang menjadi korban bullying. PT BEST PROFIT

"Saya sekolah dulu waktu SD pernah dibully karena jelek dan hitam. Jadi sering dijauhin sama teman-teman. Ya saya mah santai aja menanggapinya," ucapnya kepada Wolipop. PT BESTPROFIT FUTURES

Tia demikian sapaan akrab Mutiara, merupakan lulusan SMP 7 dan kini sekolah di SMA 5 kota Jambi. Ia menceritakan awal mula ketertarikannya dalam olahraga dayung (rowing). BESTPROFIT FUTURES

"Awalnya saya tertarik karena dosen abang saya lagi cari cewek yang tinggi untuk jadi atlet rowing. Terus abang saya tawarin baru saya coba-coba dulu latihan. Karena saya dulunya atlet renang. Jadi olahraga apapun selalu saya tekuni, masuk rowing itu sekitar tahun 2017," kenang wakil Indonesia termuda di Olimpiade Tokyo 2020 itu.

Tia menuturkan suka duka menekuni dunia olahraga yang biasanya dilakukan di danau, waduk atau situ itu. Dia senang melakukan olahraga rowing karena bisa mendapat banyak teman.

"Lalu berlatih bersama-sama yang sangat seru dan hasil dari semua usaha yang sudah saya lakukan di olahraga rowing. Kalau duka, anak sebaya saya pasti lagi main-mainnya, tapi saya nggak bisa, saya harus latihan setiap hari, panas-panasan, hitam pastinya," ungkapnya.

sumber detik

Selasa, 27 Juli 2021

Jurus Risma Cegah Dana Bansos Digondol Koruptor

 


Jakarta
 - Pada akhir tahun lalu, Tanah Air dihebohkan dengan dengan kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Eks Menteri Sosial Julia Baru Bara selama penanganan pandemi COVID-19. Hingga hari ini, kasus tersebut masih berlanjut di meja hijau. BEST PROFIT

Menghindari kasus serupa, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani mengungkapkan beberapa strategi yang dilakukan agar dana bansos tak lagi tersenggol kasus korupsi.

"Kemudian ada pertanyaan menghindari ada case korupsi, pertama kami memperbaiki kualitas data kami untuk supaya lebih akuntabel, pertama mensinkronkan data di Kemensos kemudian memadatkan dengan data kependudukan," kata Risma dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/7/2021). BESTPROFIT

Lebih lanjut, dari strategi pertama itu pihaknya telah 'menidurkan' 21 juta data penerima bansos yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan karena data ganda. Kemudian, Risma juga memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial. PT BESTPROFIT

"Mekanisme kita perbaiki, Januari sampai sekarang menyalurkan dalam bentuk transfer uang di bank, khusus beras dilakukan oleh Bulog, langsung mengirim ke keluarga penerima manfaat," ujarnya. PT BEST PROFIT

Selain itu, Risma menggandeng sejumlah pihak untuk meluncurkan software terkait bansos. Aplikasi itu diharapkan dapat membuat kemudahan warga dalam berbelanja. PT BESTPROFIT FUTURES

"Mudah-mudahan nanti kita bisa launching tanggal 17 Agustus. Kami dibantu oleh BI dan juga dalam pengawasan OJK dibantu dengan teman-teman muda yang bekerja di sektor fintech dan e-commerce untuk menggunakan aplikasi. Jadi nanti belanja bisa di mana saja bukan di e-warung saja tapi bisa di mana saja menggunakan fitur itu," kata Risma.

"Bagaimana kondisi di tempat lain? nanti kita akan sesuaikan karena kami mempunyai pula bagaimana bisa mengakomodir meskipun handphone-nya nanti masih jadul sehingga nanti pilih nomor 1 dan sebagainya," sambung Risma. BESTPROFIT FUTURES

Risma mengatakan, fitur itu akan memudahkan pemerintah dalam membatasi penggunaan bansos yang tidak sesuai. Dia menegaskan bansos tak boleh digunakan untuk membeli rokok dan minuman keras.

"Ini juga bisa memberikan dampak kita akan cut sesuai dengan perintah Bapak Presiden, tidak ada lagi belanja untuk rokok, tidak ada lagi belanja untuk minuman keras. Maka dengan fitur itu kita bisa membatasi tidak ada lagi belanja karena tidak bisa keluar uang bayarannya kalau itu digunakan untuk membeli minuman keras dan rokok," tandasnya.

sumber detik