Senin, 02 Agustus 2021

Saat Pandemi, Perintah Tuhan Bisa Dikalahkan Kebijakan Negara

 


Jakarta - KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menyatakan, untuk menjaga dan menjamin kelangsungan hajat hidup orang banyak, dimanapun negara menjadi pemegang kebijakan tunggal. Hal ini termasuk dalam menangani pandemi Covid-19 yang memicu munculnya beragam narasi di masyarakat.

"Terlepas setuju atau tidak, ya dimanapun negara lah yang mengambil kebijakan. Bahkan perintah Tuhan pun bisa kalah dengan kebijakan negara terkait penanganan Covid-19 ini," kata ulama Nadlatul Ulama asal Sleman itu kepada detik.com, Minggu (1/82021).

Alumnus UIN Kalijaga, Yogyakarta itu mencontohkan keputusan Kerajaan Arab Saudi. Demi melindungi kesehatan dan keselamatan umat membatasi pelaksanaan ibadah haji pada tahun lalu dan tahun ini. Padahal haji merupakan perintah Allah sebagai rukun Islam kelima. Begitu juga dengan pelaksanaan ibadah di agama-agama lain menjadi dibatasi selama pandemi ini.

Khusus di Indonesia kemudian muncul berbagai narasi terkait keputusan semacam itu. Tentu sebagai sebuah negara demokrasi, narasi yang muncul harus disikapi dengan wajar. Hanya saja dalam batas tertentu, negara tetap tidak boleh membiarkan menjadi sebuah kelaziman.

"Karena obat covid di dunia belum ada, salah satu ikhtiar yang dilakukan Indonesia kan antara lain lewat PPKM seperti sekarang ini. Mengingat kultur masyarakat Indonesia adalah komunal, untuk menjaga jarak atau social distancing tentu tak mudah. Apalagi dikenal ungkapan makan tidak makan yang penting kumpul. Di situlah negara harus hadir untuk menegakkannya," papar Gus Muwafiq yang pernah menjadi Asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada bagian lain, dia menyindir sikap sebagian masyarakat yang pernah seolah begitu guyub menggalang donasi dengan massif untuk masyarakat di Palestina nun jauh di sana. Jargon yang digunakan adalah persaudaraan sesama muslim. Anehnya, selama pandemi seperti sekarang ketika banyak kaum muslim di tanah air sendiri kesusahan aksi massif penggalangan dana seperti itu tak terdengar.

BEST PROFIT

BESTPROFIT

PT BESTPROFIT

PT BEST PROFIT 

PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES

sumber detik

Jumat, 30 Juli 2021

Aksi Kubo di Olimpiade Tokyo Bisa Bikin Madrid Pusing

 



Jakarta - Real Madrid tampaknya harus mengurungkan niat untuk menjual Takefusa Kubo. Gelandang asal Jepang itu bersinar di Olimpiade Tokyo 2020.

Tim sepakbola putra Jepang berhasil melaju ke perempatfinal setelah menjadi juara Grup A. Tim besutan Hajime Moriyasu ini sukses menyapu bersih tiga laga dengan mengalahkan Afrika Selatan, Meksiko, dan Prancis.

Kubo adalah bintangnya pada semua laga Jepang sejauh ini. Pemain Real Madrid itu mencetak gol tunggal ke gawang Afrika Selatan, kemudian mengemas gol pembuka saat menyikat Meksiko (2-1) dan Prancis (4-0).

Penampilan apik Kubo mungkin membuat Real Madrid harus berpikir ulang di jendela transfer musim panas tahun ini. Dari beberapa kabar yang berkembang, Kubo adalah salah satu pemain yang masuk daftar jual.

Di Olimpiade, pria berusia 20 tahun itu tampak seperti pemain yang sama sekali berbeda saat berjuang di Villarreal dan Getafe selaku klub peminjam.

Kubo telah menunjukkan kualitas oke, seperti keterampilan menggiring bola yang luar biasa. Di sisi lain, Rodrygo selaku pesaing Kubo selama waktunya di Santiago Bernabeu gagal membuktikan diri.

Satu hal yang penting dari penampilan Kubo di Olimpiade adalah kehebatannya dalam mencetak gol di musim panas. Itu adalah area yang perlu ditingkatkan Real Madrid di musim depan.

Namun, permasalahan Kubo di Madrid nantinya bukan cuma sekadar soal persaingan secara skill. Ada menyoal kuota non-Uni Eropa yang harus dihadapi.

Real Madrid harus memilih tiga pemain dari yang tersedia: Vinicius, Rodrygo, Eder Militiao, Gareth Bale, dan Kubo. Vinicius sedang dalam proses mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda dan ada optimisme atas hal ini, tetapi itu masih akan menyisakan empat pemain non-Uni Eropa dengan asumsi bahwa solusi pasca-Brexit tidak dapat ditemukan untuk Bale.

Kubo bisa dikatakan sudah kenyang pengalaman bermain di LaLiga. Dia secara total sudah tampil 66 kali bersama Real Mallorca, Getafe, dan Villarreal. Ada pula lima gol dan enam assist yang dikemas Kubo.

sumber detik

Kamis, 29 Juli 2021

Orang Tua Ayu Ting Ting Bawa Polisi Datangi Rumah Tukang Bully Bilqis

 


Jakarta - 

Tak rela anak dan cucunya dihina, Abdul Rojak dan Umi Kalsum, orang tua Ayu Ting Ting rela pergi ke Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka datangi rumah hater yang tega menghina Ayu Ting Ting dan Bilqis. 

BEST PROFIT

Ibunda Ayu Ting Ting, Umi Kalsum, mendatangi sebuah rumah di Bojonegoro, Jawa Timur. Tidak sendirian, mereka juga membawa polisi. BESTPROFIT

Akhirnya mereka bisa melacak tempat tinggal hater yang tega menghina Bilqis dan Ayu Ting Ting. PT BESTPROFIT

"inilah rumah haters alhamduliah ibu ayah berserta aparat kepolisian kapolda setempat bisa sampai kerumah orang tuanya tersayang pertempat tinggal podomulo bojonegoro jawa timur yang bernama kartika damayanti," tulis Umi Kalsum dilihat, Kamis (29/7/2021). PT BEST PROFIT

Sayang sang perundung tidak ada di tempat. Hanya ada orang tua sang perundung yang ada di lokasi. PT BESTPROFIT FUTURES

Perundung yang bernama Kartika Damayanti itu diketahui tengah berada di Singapura. Dia bekerja sebagai TKI. BESTPROFIT FUTURES

"Bertemu dengan orang tuanya dan kita sudah masukan laporan ke jalur hukum yang berlaku di indonesia terima kasih buat semuanya yang sudah membantu ibu sekeluarga mencari pelaku yang sudah mencemarkan nama baik @ayutingting92 sekeluarga," ucap Umi Kalsum.

Ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Ayu Ting Ting seperti biasa memilih untuk tak banyak bicara. Ayu Ting Ting hanya memohon doa dan bisa memberikan efek jera.

"Ya pokoknya lihat saja nanti. Saya nggak mau banyak omong. Doain saja. Iya (agar memberikan efek jera," tukas Ayu Ting Ting sambil berlalu.

sumber detik

Rabu, 28 Juli 2021

Kisah Mutiara yang Warna Kulitnya Dibully, Kini Bertanding di Olimpiade Tokyo

 



Jakarta - Atlet dayung Mutiara Rahma Putri/Melani Putri tak patah semangat sekalipun gagal mengantongi tiket semifinal di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka menyebut hasil di Olimpiade 2020 sebagai pelajaran berharga. BEST PROFIT

Mutiara/Melani tampil di babak repechage yang berlangsung di SEA Forest Waterway, Tokyo Bay, pada Minggu (25/7/2021). Dalam perlombaan itu, Mutiara dan Melanie belum mampu tampil baik setelah finis terakhir. BESTPROFIT

Mereka membukukan waktu 8 menit 3, 19 detik dan berada di peringkat enam pada heat pertama. Hasil ini pun membuat mereka tak mampu melanjutkan pertandingan di empat besar. PT BESTPROFIT

Wolipop menghubungi Mutiara Rahma Putri, usai menjalani pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut. Mutiara berbagi kisahnya sebelum kini mewakili Indonesia sebagai atlet dayung di Olimpiade 2020. Rupanya Mutiara dulu termasuk anak yang menjadi korban bullying. PT BEST PROFIT

"Saya sekolah dulu waktu SD pernah dibully karena jelek dan hitam. Jadi sering dijauhin sama teman-teman. Ya saya mah santai aja menanggapinya," ucapnya kepada Wolipop. PT BESTPROFIT FUTURES

Tia demikian sapaan akrab Mutiara, merupakan lulusan SMP 7 dan kini sekolah di SMA 5 kota Jambi. Ia menceritakan awal mula ketertarikannya dalam olahraga dayung (rowing). BESTPROFIT FUTURES

"Awalnya saya tertarik karena dosen abang saya lagi cari cewek yang tinggi untuk jadi atlet rowing. Terus abang saya tawarin baru saya coba-coba dulu latihan. Karena saya dulunya atlet renang. Jadi olahraga apapun selalu saya tekuni, masuk rowing itu sekitar tahun 2017," kenang wakil Indonesia termuda di Olimpiade Tokyo 2020 itu.

Tia menuturkan suka duka menekuni dunia olahraga yang biasanya dilakukan di danau, waduk atau situ itu. Dia senang melakukan olahraga rowing karena bisa mendapat banyak teman.

"Lalu berlatih bersama-sama yang sangat seru dan hasil dari semua usaha yang sudah saya lakukan di olahraga rowing. Kalau duka, anak sebaya saya pasti lagi main-mainnya, tapi saya nggak bisa, saya harus latihan setiap hari, panas-panasan, hitam pastinya," ungkapnya.

sumber detik

Selasa, 27 Juli 2021

Jurus Risma Cegah Dana Bansos Digondol Koruptor

 


Jakarta
 - Pada akhir tahun lalu, Tanah Air dihebohkan dengan dengan kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Eks Menteri Sosial Julia Baru Bara selama penanganan pandemi COVID-19. Hingga hari ini, kasus tersebut masih berlanjut di meja hijau. BEST PROFIT

Menghindari kasus serupa, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani mengungkapkan beberapa strategi yang dilakukan agar dana bansos tak lagi tersenggol kasus korupsi.

"Kemudian ada pertanyaan menghindari ada case korupsi, pertama kami memperbaiki kualitas data kami untuk supaya lebih akuntabel, pertama mensinkronkan data di Kemensos kemudian memadatkan dengan data kependudukan," kata Risma dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/7/2021). BESTPROFIT

Lebih lanjut, dari strategi pertama itu pihaknya telah 'menidurkan' 21 juta data penerima bansos yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan karena data ganda. Kemudian, Risma juga memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial. PT BESTPROFIT

"Mekanisme kita perbaiki, Januari sampai sekarang menyalurkan dalam bentuk transfer uang di bank, khusus beras dilakukan oleh Bulog, langsung mengirim ke keluarga penerima manfaat," ujarnya. PT BEST PROFIT

Selain itu, Risma menggandeng sejumlah pihak untuk meluncurkan software terkait bansos. Aplikasi itu diharapkan dapat membuat kemudahan warga dalam berbelanja. PT BESTPROFIT FUTURES

"Mudah-mudahan nanti kita bisa launching tanggal 17 Agustus. Kami dibantu oleh BI dan juga dalam pengawasan OJK dibantu dengan teman-teman muda yang bekerja di sektor fintech dan e-commerce untuk menggunakan aplikasi. Jadi nanti belanja bisa di mana saja bukan di e-warung saja tapi bisa di mana saja menggunakan fitur itu," kata Risma.

"Bagaimana kondisi di tempat lain? nanti kita akan sesuaikan karena kami mempunyai pula bagaimana bisa mengakomodir meskipun handphone-nya nanti masih jadul sehingga nanti pilih nomor 1 dan sebagainya," sambung Risma. BESTPROFIT FUTURES

Risma mengatakan, fitur itu akan memudahkan pemerintah dalam membatasi penggunaan bansos yang tidak sesuai. Dia menegaskan bansos tak boleh digunakan untuk membeli rokok dan minuman keras.

"Ini juga bisa memberikan dampak kita akan cut sesuai dengan perintah Bapak Presiden, tidak ada lagi belanja untuk rokok, tidak ada lagi belanja untuk minuman keras. Maka dengan fitur itu kita bisa membatasi tidak ada lagi belanja karena tidak bisa keluar uang bayarannya kalau itu digunakan untuk membeli minuman keras dan rokok," tandasnya.

sumber detik

Senin, 26 Juli 2021

Kabar Baik Kondisi Rumah Sakit DKI di Tengah Lonjakan Pandemi

 


Jakarta - Ada kabar baik dari DKI Jakarta di tengah lonjakan kasus pandemi Corona ini. Sejumlah tempat tidur di IGD rumah sakit rujukan COVID-19 mulai kosong. BEST PROFIT

Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Acara Vaksinasi Kadin Indonesia Bersama TNI Polri yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kadin Indonesia, Minggu (25/7/2021). Anies menyebut IGD di beberapa rumah sakit saat ini mulai banyak ruangan kosong. PT BESTPROFIT

"Tadi barusan kami lihat sama-sama, IGD-IGD sekarang ruangnya banyak kosong, sudah mulai ada ruang kosong di IGD-IGD kita," kata Anies. BESTPROFIT

Anies menerangkan, data tersebut dihimpun dari laporan beberapa rumah sakit-rumah sakit di Jakarta. Anies menyebut keterisian ruangan IGD tidak lagi penuh. PT BESTPROFIT FUTURES

"Jadi bila melihat laporan dari rumah sakit jumlah keterisian IGD sudah mulai tidak lagi full," tuturnya. BESTPROFIT FUTURES

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada perbaikan di sejumlah daerah selama masa PPKM darurat. Namun dia mengingatkan agar semua bersabar dalam melihat potensi perbaikan ini.

sumber detik

Jumat, 23 Juli 2021

Corona di Klaten Meroket, Ganjar: Ditangani Seperti Kasus di Kudus

 


Semarang - Kasus Corona di Klaten, Klaten, melonjak tajam termasuk angka kematiannya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menerapkan strategi yang sama dengan yang dilakukan Kabupaten Kudus ketika kasus melonjak beberapa waktu lalu. BEST PROFIT

"Kita akan terapkan seperti Kudus. Tadi Pak Kapolda sudah koordinasi dengan saya, Bupati juga sudah telpon saya untuk kita koordinasikan seperti model Kudus," kata Ganjar dalam pesan tertulisnya, Jumat (23/7/2021). BESTPROFIT 

Salah satu langkah yang sama dengan Kudus yaitu mengarahkan warga yang terpapar untuk berada di tempat isolasi terpusat. Hal itu untuk mencegah penularan di lingkungan keluarga.

"Jadi akan ada isolasi terpusat. Saya minta agar warga nanti membantu. Ayo kita edukasi masyarakat agar mereka mau diisolasi terpusat," tegas Ganjar Pranowo. PT BESTPROFIT

Ia memahami nantinya akan ada pro dan kontra dalam penerapannya termasuk ketika ada penjemputan warga terpapar ke tempat isolasi. Namun di Kudus hal itu berhasil menurunkan angka kasus Corona. PT BEST PROFIT

"Jadi treatmennya seperti Kudus. Mohon maaf kalau nanti harus dijemput (untuk diisolasi terpusat)," jelas Ganjar.

Sebelumnya kepolisian juga menjelaskan akan menerapkan manajemen kontijensi mulai hari ini di Klaten untuk menangani kasus COVID-19.

"Khusus Klaten, mulai terhitung besok (hati ini) akan kita terapkan manajemen kontinjensi. Jadi angka aktif COVID di Klaten sudah mendekati 5.000," jelas Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi pada wartawan di sela agendanya meninjau vaksinasi presisi di Polres Klaten, Kamis (21/7). PT BESTPROFIT FUTURES

Untuk diketahui, 101 jenazah dimakamkan dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 di Klaten dalam satu hari, Rabu (21/7) lalu. Jumlah itu merupakan angka tertinggi selama penanganan pemakaman kasus COVID-19 di masa pandemi Corona. BESTPROFIT FUTURES 

"Iya mencapai 101 jenazah. Iya ini terbanyak, semoga cukup ini yang terbanyak dan tidak pecah rekor lagi," ungkap Koordinator Pemakaman Posko Dukungan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo kepada detikcom, Kamis (22/7) pagi.

sumber detik