Selasa, 08 Februari 2022

Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta - Bandung Paling Murah Rp150 Ribu, Paling Mahal Rp350 Ribu

 

Suara.com - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.

Dwiyana menuturkan, besaran tarif tersebut ditentukan dengan kelas gerbong hingga jarak yang ditempuh penumpang.

"Satu rangkaian kereta atau trainset kapasitasnya 601 seat dengan tiga kelas VIP, First Class dan Second class dan tarifnya berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 350 ribu," ujar Dwiyana dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).

Dia melanjutkan, operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini melewati empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegal Luar. Setiap hari, 68 Kereta Cepat akan beroperasi dengan 11 rangkaian kereta.

Adapun waktu operasional kereta cepat akan berlangsung dari pukul 05.30 sampai 22.00.

"Sementara jarak waktu tempuh, jika dari Halim langsung ke Tegal itu selama 36 menit sementara kalau berhenti jadi 43 menit," ucap Dwiyana.

Dwiyana melanjutkan, nantinya Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun penghubung bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Bandung Kota dengan menggunakan kereta api lokal.

"Padalarang jadi stasiun hub untuk menghubungkan pelayanan KA cepat dan eksisting dan bisa melayani penumpang di Bandung. Padalarang akan melayani bandung barat dan kota sementara timur dari Tegal Luar," imbuh dia.

Dari sisi progress, hingga saat ini pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 79,90 persen. Sedangkan, untuk rangkaian kereta baru delapan rangkaian yang baru diuji coba.

sumber suara

Senin, 07 Februari 2022

Daftar Pengusaha Sawit Paling Kaya di Indonesia, Penguasa Minyak Goreng Nasional

 

Suara.com - Komoditas minyak goreng belakangan ini terus dicari banyak orang. Selain karena adanya subsidi pemerintah, kelangkaan pasokan juga jadi topik terkini di berbagai media nasional.

Diantara banyaknya pembahasan minyak goreng, terkadang muncul pertanyaan, siapa saja pengusaha atau sosok yang 'menguasai' bisnis kelapa sawit dan minyak goreng di Indonesia?

Berikut lima sosok yang dianggap sebagai pebisnis minyak goreng terbesar di Indonesia, sebagaimana dikutip berbagai sumber.

Pemilik perusahaan sawit terbesar di Indonesia ini memiliki total kekayaan USD3,5 miliar atau setara Rp50 triliun. Produk minyak gorengnya antara lain Sunco, Voila, dan Amago. 

Martua Sitorus

Nama Martua Sitorus tidak asing dalam dunia sawit nasional. Ia merupakan sosok di balik bgurita bisnis Wilmar yang menjadi produsen berbagai merk minyak goreng, diantaranya Fortune dan Sania.

Pria kelahiran Pematang Siantar ini diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD2,9 miliar atau sekitar Rp41 triliun. Martua Sitorus bersama Kuok Khoon Hong mendirikan Wilmar pada 1991.

]sumber suara

Kamis, 03 Februari 2022

Jual Beli Tanah Virtual di Metaverse Dinilai Menjanjikan, Untuk Investasi Masa Depan


 

Suara.com - Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana menilai aktivitas jual beli tanah virtual di Metaverse berpeluang menjadi wahana investasi yang menjanjikan di masa mendatang.

Menurut Ridi, potensi itu mengingat terus berkembangnya para pengguna metaverse. Seiring perkembangan itu, berbagai lokasi menarik seperti universitas, situs sejarah dan budaya, hingga point of interest lain diperjual belikan dalam bentuk tanah digital.

"Jika dibandingkan dengan kenaikan tanah di kondisi nyata tentu ini sangat menjanjikan tetapi apakah memang aman dan ada peminat yang bersedia membeli itu cerita yang berbeda," kata Ridi Ferdiana saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (6/1/2022).

"Kenaikan (nilai tanah virtual) yang dijanjikan juga menjanjikan," lanjut dia.

Ia mencontohkan lokasi lahan virtual Universitas Gadjah Mada yang sebelumnya bernilai 0.1 USDT (mata uang Crypto) di Next Earth saat ini nilainya naik pesat menjadi 382,64 USDT atau 282 persen kenaikan investasinya.

Pantauan Antara melalui situs Nextearth.io, sejumlah lahan virtual yang tepat berada di peta digital lokasi sejumlah kawasan atau aset penting di Yogyakarta juga telah terjual senilai mata uang kripto.

Beberapa di antaranya adalah lahan virtual di lokasi Kompleks Gedung Agung Yogyakarta terjual senilai 36,84 USDT, Kompleks Museum Benteng Vredeburg terjual 15,17 USDT, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY juga telah terjual senilai 6,19 USDT.

sumber suara

sumber suara

Rabu, 02 Februari 2022

Prakiraan Cuaca Jakarta Rabu 2 Februari: Siang Sebagian Besar Wilayah DKI Hujan

 

SuaraJakarta.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi terkait cuaca Jakarta hari ini, Rabu (2/2/2022).

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, cuaca Jakarta pada pagi hari di sebagian besar wilayah DKI berawan.

Sebaliknya, pada siang hari diguyur hujan. Mulai dari hujan dengan intensitas ringan hingga disertai kilat/petir.

Malam hari, cuaca Jakarta di seluruh wilayah diprediksi berawan.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi akan kembali mengguyur sebagian besar wilayah Ibu Kota pada dini hari.

BMKG juga memberikan peringatan dini terkait cuaca Jakarta hari ini, Rabu (2/2/2022).

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang hingga sore hari," demikian peringatan dini dikutip dari laman resmi BMKG.

sumber suara

Jumat, 28 Januari 2022

Menaker: Kolaborasi Pusat dan Daerah Penting dalam Meningkatkan SDM yang Kompeten

 

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyatakan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terampil, dan kompeten. Hal tersebut agar SDM yang ada dapat bersaing dalam dunia kerja dan mampu menghadapi setiap tantangan ketenagakerjaan.

"Kolaborasi antara pusat dan daerah penting dilakukan dalam rangka meningkatkan SDM yang berkompeten," ucap Menaker seusai menerima audiensi Bupati Situbondo di Kantor Kemnaker, Jakarta, Jumat, (21/1/2022).

Ida mengatakan, dalam meningkatkan SDM, masyarakat Situbondo bisa memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker dengan mengikuti program pelatihan yang ada.

Selain dalam peningkatan SDM, ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam memperluas kesempatan kerja. Kemnaker memiliki sejumlah program perluasan kesempatan kerja melalui bantuan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan Padat Karya.

"Kami dengan Pak Bupati juga membahas upaya perluasan kesempatan kerja di Situbondo untuk mendorong usaha para wirausahawan, sehingga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan otomatias mengurangi angka pengangguran," ucapnya.

Bupati Situbondo, Karna Suswandi menjelaskan, pertemuannya dengan Menaker untuk memberikan penjelasan terkait kondisi geografis sekaligus kondisi fiskal yang ada di Kabupaten Situbondo.

"Kami ingin meningkatkan SDM melalui berbagai pelatihan yang dimiliki oleh Kemnaker, sehingga masyarakat Situbondo nantinya bisa menjadi wirausahawan baru yang mampu merekrut tenaga kerja di daerahnya masing-masing," kata Karna Suswandi.

Bupati Karna juga meminta kepada Kemnaker untuk dapat memberikan akses Program Padat Karya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus membangun infrastruktur, terutama jalan penghubung antar desa, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

sumber suara

Kamis, 27 Januari 2022

Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Bawen Terganjal Rumah Sumanto

 

Suara.com - Pembebasan lahan tol tepatnya di RT 14/RW 05, Dusun Ngenthak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyisakan satu rumah warga yang dimiliki Sumanto.

"Di dusun ini sebanyak 18 kepala keluarga kena semua," kata petani berusia 58 tahun tersebut di Klaten.

Akibat ditinggalkan puluhan tetangga, rumah pria yang berada di pinggir dusun tersebut menjadi satu-satunya yang tersisa di Dusun Ngenthak.

Meski tempat tinggalnya masih berdiri kokoh, untuk lahan pertanian miliknya seluas 980 m2 ikut terkena ganti untung proyek pembangunan tol yang akan menyambungkan Solo dengan Yogyakarta tersebut.

"Waktu itu saya menerima ganti untung sebesar Rp625 juta. Sebagian uangnya saya belikan sawah di depan rumah, harganya Rp300 juta dan biaya pengurusan Rp14 juta. Sisanya untuk rehab rumah saya, sekarang sudah habis uangnya," katanya.

Pria dua anak ini mengaku belum lama menempati rumah tersebut.

"Baru sekitar 8-9 tahun lalu. Saya tinggal di situ sama anak-anak dan istri. Istri saya kebetulan jualan soto. Dulu waktu masih banyak tetangga biasanya digunakan nongkrong anak-anak muda sampai malam, sekarang sore sudah tutup," katanya.

Ia mengatakan puluhan tetangganya tersebut saat ini sudah berpindah ke berbagai daerah di Kabupaten Klaten, di antaranya ke Gawok, Delanggu, Juwiring, dan Segaran.

Sementara itu, informasi awal yang diterima warga terkait proyek tol tersebut belum lama. Menurut dia, proses berjalan cepat termasuk untuk proses ganti untung.

Saat itu kami dapat undangan dari kelurahan, katanya di sini mau dipakai untuk tol. Semua orang setuju, ternyata betul kami didatangi dari kecamatan, kabupaten, dan BPN. Mereka memberikan info kalau di sini mau dilewati jalan tol, biaya (ganti untung) lebih besar dari kemarin-kemarin," katanya.

sumber suara

Rabu, 26 Januari 2022

Dulu Kaya Raya, Sekarang Sebagian Warga Kampung Miliarder Tuban Mengeluh Susah Cari Makan

 

SuaraJawaTengah.id - Bagaimana keadaan warga Desa Wadung dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, atau "kampung miliarder" sekarang?

Pada awal 2021, nama desa itu menjadi pusat perhatian. Mayoritas warganya kaya mendadak setelah mendapatkan kompensasi dari pembangunan kilang Pertamina.

Hampir tiap rumah ketika itu sanggup membeli satu mobil, bahkan tiga mobil baru sekaligus.

Setahun kemudian, sebagian warga mengeluh. Mereka mengeluh tidak punya pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Musanam (60) tidak begitu semangat ketika ditemui jurnalis blokTuban pada Senin (24/1/2022), pagi.

Dia sama sekali tidak mengira akan hidup sulit setelah menjual tanahnya.

Dia teringat kehidupan keluarganya sebelum datang kilang minyak. Musanam hidup tenteram bersama istri, dua anak, dan satu cucu. Mereka tinggal di atas lahan seluas 117 meter persegi.

Setelah datang rencana pembangunan kilang, Musanam akhirnya terbujuk untuk ikut menjual tanah seharga Rp500 juta.

"Saya mau melepas tanah dan rumah untuk kilang karena dijanjikan dipekerjakan sebagai pembersih rumput di area kilang minyak. Pekerjaan itu masih mampu saya kerjakan meskipun sekarang usia sudah 60 tahun," ujar Musanam.

Tapi pekerjaan yang dijanjikan tidak kunjung datang sampai sekarang, sementara uang ganti rugi lahan sudah dipakai untuk membeli tanah dan rumah baru di kampung baru.

Sekarang dia menyesal telah menjual tanah dan pindah secara mandiri ke tempat baru karena menjadi pengangguran.

Untuk biaya makan keluarga, dia sesekali mengandalkan pendapatan dari anak menantu.

Dia menjual satu per satu sapi di rumahnya. Dari enam ekor sapi, sekarang tersisa tiga ekor sapi.

Dia sudah putus asa menunggu janji perusahaan akan mempekerjakan anak menantunya di kilang minyak.

sumber suara