Rabu, 04 Oktober 2017

Teroris ISIS di Balik Tragedi Las Vegas, Apa Komentar Presiden Trump?


PT BESTPROFIT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat pertanyaan dari wartawan terkait klaim teroris Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) atas peristiwa mematikan di Las Vegas, Minggu malam.

Seperti yang diberitakan, lelaki 64 tahun bernama Stephen Paddock melakukan serangan brutal dengan senjata otomatis kepada para penonton konser di Mandalay Bay. BESTPROFIT



Peristiwa yang menewaskan 59 orang dan melukai ratusan lainnya itu pun segera tercatat sebagai aksi penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS. BEST PROFIT

Tak berselang lama, kelompok teroris ISIS pun menunggangi peristiwa itu dan memakainya sebagai sarana propaganda. BESTPROFIT FUTURES

Melalui kantor berita Amaq, teroris ISIS menyebut Paddock adalah salah satu "tentara" ISIS. Namun klaim itu tak dibarengi dengan bukti apa pun. 

Jika Biro Penyelidikan Federal (FBI) dan Badan Intelijen (CIA) langsung membantah klaim ISIS itu, tidak demikian dengan Trump.

Seperti diberitakan AFP, Rabu (4/10/2017), seorang wartawan bertanya tetang hal itu kepada Trump di dalam penerbangan bersama Air Force One.

Tanpa diduga, Trump hanya berkata, "i have no idea (saya tidak tahu)."

Selain melalui Amaq, ISIS pun menebar propaganda serupa lewat pesan instan Telegram.

Sejak awal pengusutan kasus ini, pihak kepolisian di Las Vegas mengatakan, tak ada informasi adanya keterkaitan aksi itu dengan kelompok teroris mana pun.

Direktur Program Ekstrimisme di Universitas George Washington, Lorenzo Vidino, mengatakan, teroris ISIS memang sering mengklaim berbagai kejadian teror di dunia.

"Khususnya saat ini, mereka telah mengklaim bertanggung jawab dalam penembakan Las Vegas, tanpa bukti," kata Vidino.

"Sudah lama mereka mendramatisasi peristiwa nyata, mereka memutarbalikkan kebenaran," lanjut Vidino.


Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar