Selasa, 22 Desember 2020

WHO : Tak Ada Bukti Varian Virus Corona Baru Lebih Mematikan

 

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan sedang mempelajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. WHO menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum, dan hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah berusaha meredam penularan. BEST PROFIT

Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, para pejabat mengatakan mereka terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular. PT BESTPROFIT 

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak pada cara virus itu berperilaku. Dia menekankan bahwa ini bukan hal baru, mengatakan, "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya." 

Tedros mengatakan mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu.

œSemakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah, katanya. Dia menambahkan pemerintah dan rakyat di seluruh dunia harus mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penularan. BESTPROFIT

Sementara itu, presiden AS terpilih Joe Biden menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit ChristianaCare di Newark, negara bagian Delaware, hari Senin (21/12). Biden mendapat suntikan pertama vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Suntikan diberikan oleh Tabe Masa, perawat dan kepala Unit Kesehatan Pegawai pada RS itu. BESTPROFIT FUTURES

Sumber : VOA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar