Suara.com - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 3 persen pada perdagangan Senin, dengan investor khawatir tentang pasokan yang lebih ketat karena meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina.
Mengutip CNBC, Selasa (5/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD3,14, atau 3 persen menjadi USD107,53 per barel.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate, melambung USD4,01, atau 4 persen menjadi menetap di posisi USD103,28 per barel.
Perdagangan bergejolak dengan kedua kontrak naik setelah turun lebih dari USD1.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pendukungnya akan "merasakan konsekuensi" dari peristiwa di Bucha, di luar ibu kota Kyiv, di mana kuburan massal dan mayat terikat yang ditembak dari jarak dekat ditemukan.
Sekutu Barat akan menyetujui sanksi lebih lanjut terhadap Moskow dalam beberapa hari mendatang, kata dia, meski waktu dan jangkauan paket baru itu tidak jelas.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong sanksi terhadap minyak dan batu bara, menambahkan ada "petunjuk yang sangat jelas yang memperlihatkan kejahatan perang" oleh pasukan Rusia.
Sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, sanksi dan penghindaran pembeli terhadap minyak Rusia mengurangi produksi dan meningkatkan kekhawatiran pasokan yang lebih ketat.
SUMBER SUARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar