"Untuk saat ini, Bangkalan menjadi daerah dengan kasus aktif terbanyak di Jatim yakni 190 kasus," ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim Dr Makhyan Jibril saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (9/6/2021).
Sejak IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan lockdown pada Minggu lalu, kasus COVID-19 di Bangkalan meledak. Ditambah adanya random tes COVID-19 di Jembatan Suramadu.
Dari data Satgas COVID-19 Jatim, pada Minggu (6/6), kasus positif Corona di Bangkalan bertambah 25. Lalu pada Senin (7/6), bertambah 40. Pada Selasa (8/6) kemarin, bertambah 80 kasus. Total dalam 3 hari, ada penambahan 145 kasus baru di Bangkalan.
Dalam rentan 3 hari itu juga, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh di Bangkalan hanya bertambah satu orang saja. Sedangkan pasien yang dinyatakan meninggal dunia selama tiga hari sebanyak 10 orang.
Dari 190 kasus aktif di Bangkakan, 150 pasien saat ini dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI). Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Dr Soetrisno sudah memprediksikan pelonjakan kasus di Bangkalan.
"Isu terbaru, kasus COVID-19 meledak di Bangkalan, sebenarnya dari segi berita mengagetkan, tapi dari segi ilmu kita sudah memprediksikan," ujar Dr Soetrisno, Ketua IDI Jatim usai acara Restorasi Humanisme Pendidikan Kedokteran di Kantor DPW NasDem Jatim, Selasa (8/6/2021).
Soetrisno menilai, kepatuhan warga akan protokol kesehatan menurun. Hal itu diperparah dugaan munculnya varian COVID-19 baru di Bangkalan, Madura.
"Tipikal virus itu, semakin adanya pertemuan, rawan sekali menyebar, apalagi, kalau penerapan prokes mulai tidak disiplin. Soal varian baru juga, karena kita identifikasi di Bangkalan banyak teman kita yang bekerja migran pulang dan itu yang dicurigai. Tapi tetap saja bahwa varian baru tetap menunggu pemeriksaan genetik," terangnya.
SUMBER detik