Selasa, 10 Agustus 2021

Heboh Predator Fetish Foto Mata Perempuan Diperban, Polisi Analisis

 



Jakarta - Sebuah akun di media sosial mengungkap adanya dugaan pelaku fetishTerduga pelaku itu disebut memiliki fetish dengan mengumpulkan foto-foto perempuan yang matanya diperban.

Untuk diketahui, fetish adalah kesenangan yang didapatkan oleh seseorang sebagai respons terhadap objek yang seringkali tidak mengandung unsur-unsur seksual.

Hal itu diungkap oleh seorang perempuan pemilik akun Twitter @jxpxtcr. Pemilik akun mengaku hampir menjadi korban fetish dari pemilik akun @mawarputrijul.

detikcom telah menghubungi pemilik akun @jxpxtcr. Perempuan tersebut lalu menjelaskan awal mula dia hampir menjadi korban fetish pelaku.

"Itu berawal dari twit saya tentang mata saya diperban. Lalu malamnya ada yang nge-DM saya menanyakan kondisi mata saya," katanya dihubungi detikcom, Senin (9/8/2021).

Perempuan tersebut menuliskan keluhan soal matanya yang diperban itu pada Senin (2/8). Pelaku lalu mengirimkan pesan di Twitter korban dan meminta korban untuk mengirimkan foto tengah diperban.

Timeline Dipenuhi Akun Porno

Awalnya, korban tidak menaruh curiga kepada terduga pelaku. Keduanya terlibat percakapan normal. Terduga pelaku pun lalu mem-follow akun dari korban.

Korban yang tanpa curiga kemudian mengikuti balik akun dari pelaku. Namun saat itu pelaku berkeras jika korban tidak perlu mengikuti akunnya di Twitter.

Namun korban tetap mengikuti akun pelaku di Twitter. Kecurigaan korban lalu muncul setelah lini masanya di Twitter dipenuhi oleh akun-akun porno yang di-retweet oleh pelaku.

"Ketika saya balik ke TL (timeline) saya tiba-tiba TL saya dipenuhi akun bok*p dan foto-foto seksi yang di mana di-RT sama pelaku," jelas korban.

Pelaku Pajang Foto Korban Fetish

Korban kemudian mencoba mencari tahu akun dari pelaku. Saat itu korban kemudian menemukan pelaku sudah mengunggah foto-foto perempuan yang matanya diperban.

"Lalu saya curiga dan bertanya-tanya dalam hati, ini akun apa?! Lalu ketika saya stalk akun pelaku ternyata pelaku sudah meng-upload beberapa foto-foto dari para korban dan ada video juga. Akhirnya saya cecar pelaku habis itu dia nge-blok saya dan akhirnya saya blok balik," ungkap korban.

Dihubungi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengaku polisi belum menerima adanya laporan dari korban. Namun pihaknya mengaku tengah menganalisis akun dari terduga pelaku.

"Kami sedang analisa," kata Auliansyah kepada detikcom.

Auliansyah belum memerinci perihal proses analisis tersebut. Penyelidikan akun terduga pelaku kini masih dilakukan.

sumber detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar