BEST PROFIT - Hampir bisa dipastikan bahwa generasi yang mengalami masa muda di era 1980-an sampai 1990-an banyak yang mengidamkan punya Walkman. Memang pada zaman itu, menenteng Walkman adalah kebanggaan tersendiri.
"Sejak Walkman Sony TPS-L2 diperkenalkan tahun 1979, Sony sudah menjual ratusan juta Walkman. Saya tak berlebihan kalau mengatakan, Walkman adalah produk yang membuat Sony jadi merek global," sebut Ian Morris dari Tech Radar. BESTPROFIT
"Jika Anda tak tahu, sulit menjelaskan seperti apa ketertarikan kami di zaman itu pada Walkman. Walkman adalah gadget di dekade 80 dan 90-an yang kami dambakan seperti halnya anak-anak zaman ini menginginkan smartphone. Bahkan lebih dari itu," tambah dia. PT BESTPROFIT
Walkman waktu itu cukup mahal harganya dan tidak terjangkau oleh banyak remaja. Ibaratnya, Walkman adalah iPhone di zamannya.
Walkman Mengubah Dunia
"Kami ini boleh dibilang adalah generasi pertama yang bisa mendengar musik melalui perangkat portabel. Jadi bukan melebih-lebihkan kalau Walkman itu mengubah musik dan cara orang mendengarnya," tambah dia.
Walkman sempat pula menakutkan bagi industri musik saat itu. Soalnya para remaja bisa merekam lagu ke kaset kosong, kemudian mendengar melalui Walkman. Tak perlu lagi membeli kaset penyanyinya. Mereka yang sekarang berusia 30-an pasti tahu tentang hal itu.
Walkman pun menjadi sinonim dengan musik portabel. Kemudian tahun 1990 datang dan CD musik sudah menjadi format sendiri. Maka datanglah Discman dari Sony yang juga mengubah segalanya.
Tapi kemudian keadaan menjadi buruk bagi Sony di tahun 2000-an. Mereka pindah ke Minidisc, format yang memang bagus dalam beberapa hal, tapi kurang diminati. Akhirnya format ini terbunuh oleh pemutar MP3 dengan aktor utamanya, iPod besutan Apple.
iPod yang beberapa lama berjaya pun akhirnya tumbang oleh smartphone serta layanan musik online semacam Spotify. Era gadget musik portabel telah berlalu. Namun kenangannya masih cukup lekat.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar