PT. Bestprofit Futures Cabang Surabaya secara resmi beroperasi pada tanggal 25 Mei 2012, merupakan cabang resmi PT. Bestprofit Futures yang berkantor pusat di Gedung Equity Tower Lt.23, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman ( SCBD ) Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
Jumat, 14 Desember 2018
Malaysia Serukan Warganya Lebih Banyak Konsumsi Minyak Sawit
BEST PROFIT - Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok menyerukan agar warga Malaysia mau lebih banyak menggunakan minyak sawit.
Dia mengatakan kampanye penggunaan minyak sawit di luar negeri bisa gagal jika warga Malaysia sendiri tidak mengonsumsinya. BESTPROFIT
Malaysia Serukan Warganya Lebih Banyak Konsumsi Minyak SawitFoto: Infografis/Kelapa Sawit/Edward Ricardo
Teresa mengatakan di Eropa, banyak produk consumer goods, seperti biskuit dan cokelat, memiliki label yang menyatakan bebas dari minyak sawit. PT BESTPROFIT
Sementara itu di Malaysia, kata dia, konsumen malah lebih memilih minyak canola, bunga matahari (sunflower), dan kedelai impor dari Eropa ketimbang minyak sawit dari Malaysia.
"Sebagai warga negara Malaysia, jika kita tidak menghargai produk lokal, bagaimana kita bisa mengekspor itu? Kita mau itu [minyak sawit] bisa dijual di Amerika Serikat, China dan Eropa," ujarnya dikutip dari The Star, Jumat (14/12/2018).
"Kita warga Malaysia tidak menghargai minyak sawit, padahal itu bagus, bernutrisi dan penting untuk ekonomi kita," kata dia.
Dia mengatakan kementeriannya akan mengorganisir kampanye berskala besar untuk mempromosikan minyak sawit.
Teresa Kok mengatakan sektor komoditas adalah salah satu kontributor terbesar negara, dengan ekspor mencapai RM 140,1 miliar (Rp 488,9 triliun) atau 15% dari total ekspor pada 2017.
Dari jumlah total tersebut, kontribusi minyak sawit mencapai 55,6% atau senilai RM 77,8 miliar.
Adapun sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, ekspor sektor komoditas melemah 8% menjadi RM 107,2 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara global, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) memang tengah mengalami tekananan.
Sebagai salah satu solusi untuk menggairahkan harga, Indonesia memutuskan adanya skema baru pungutan ekspor CPO di antaranya adalah US$ 0/ton jika harga CPO di bawah US$ 570/ton.
Sumber : Detik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar