PT BESTPROFIT - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tak pernah menyodorkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Emang PBNU partai politik? NU bukan partai politik, karena itu tidak memiliki kapasitas untuk mengusung atau apa, enggak ada kapasitas itu," kata Ketua PBNU Robikin Emhas kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/8). BEST PROFIT
Sebelumnya, sebuah media nasional memuat pernyataan yang diklaim berasal dari pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, DIY, Najib Abdul Qodir terkait dukungan PBNU ke Jokowi. BESTPROFIT
Qudir disebut memberi Jokowi tenggat dua hari untuk memilih Cak Imin sebagai cawapres. Jika tidak, mereka akan membentuk poros baru.
Robikin menegaskan PBNU tak boleh dijadikan kendaraan politik. Ia menyadari potensi yang dimiliki ormas Islam dengan anggota 91 juta orang itu bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan elektoral.
"Posisi Nahdlatul Ulama, sesuai dengan mandat organisasi, adalah organisasi sosial keagamaan," ucapnya.
Namun demikian, Robikin mengaku pihaknya tetap membuka pintu kepada semua pihak yang memiliki kepentingan di Pilpres 2019. Bentuknya, diskusi, permintaan saran dan nasihat.
Ia memastikan komunikasi yang telah dibangun dengan sejumlah pihak bukan bertujuan untuk mengusung calon tertentu dalam Pilpres 2019.
"Kalau di situ PBNU bisa memberikan pendapat, tapi bukan dalam kapasitas untuk mengusung," kata Robikin.
PBNU pun, ia menambahkan, tak pernah menyodorkan rekomendasi empat nama calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Empat nama yang beredar itu adalah mandat dari para kiai Nahdlatul Ulama dan bukan keputusan PBNU.
"Yang pasti hingga saat ini PBNU tidak pernah menyodorkan empat nama cawapres sebagaimana pemberitaan yang beredar," ujarnya.
Empat nama yang diberikan mandat oleh kiai NU sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi, di antaranya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
PKB Tetap Usaha
Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya menunggu reaksi Jokowi terkait dengan mandat yang dikeluarkan para kiai NU terkait empat nama bakal cawapres.
"Itu kan usulan, aspirasi, mandat. Jadi ya kami tunggu apa reaksi dan sikap Pak Presiden," kata Karding.
Karding membantah kabar yang menyebut bahwa jika waktu dua hari Jokowi tak memilih Cak Imin maka PBNU akan menarik dukungan kepada mantan Wali Kota Solo itu.
"Enggak, kan udah dibantah," aku dia. "Kami bukan soal pede tidak pede, tapi kami usaha," dia menambahkan.
Diketahui, kabar penarikan dukungan dari PBNU itu kemudian dibantah oleh Ponpes Al Munawwir. Melalui akun twitternya, Najib menyebut bahwa pemberitaan itu hoaks dan melayangkan somasi kepada media tersebut.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar