Rabu, 14 November 2018

Semen Indonesia Resmi Ambil Alih Holcim


BEST PROFIT - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah mengakuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dari induk usahanya asal Swiss, Lafarge Holcim. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) oleh kedua perusahaan, Senin (12/11/2018), lalu.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio mengatakan nilai akusisi tersebut mencapai US$917 juta atau setara dengan Rp 13,47 triliun untuk 80,6% saham Holcim Indonesia. BESTPROFIT


"Ya, benar. Tapi nilai akuisisi Semen Indonesia terhadap 80,6% saham Holcim Indonesia sebesar US$917 juta," kata Hendi kepada CNBC Indonesia, Selasa. PT BESTPROFIT

Transaksi ini dilakukan SMGR melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB). Dengan akuisisi ini artinya Semen Indonesia juga akan memiliki hak untuk aset operasi Lafarge Zero yang terdiri dari empat pabrik semen, 33 pabrik siap pakai, dan dua tambang agregat.

Usai menyelesaikan transaksi ini, perusahaan semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan fokus mendiversifikasi bisnis di dalam negeri. Perusahaan akan memfokuskan diri untuk melayani pasar domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar, prefab panel, dan lain-lain.

Untuk membiayai pembelian saham ini, perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank asing senilai US$1,28 miliar (Rp 18,97 triliun, kurs Rp 14.800/US$) dengan tenor dua tahun.

Fasilitas pinjaman tersebut diberikan oleh sejumlah bank, yakni Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Ltd, MUFG Bank, dan Standard Chartered Bank.

Dengan langkah ini, nantinya Semen Indonesia akan menjadi perusahaan semen dengan pengsa pasar terbesar di Indonesia yang menguasai 55% penjualan dalam negeri. Kapasitas produksinya pun terkerek naik menjadi 47% dari total kapasitas produksi semen nasional.

Meski demikian, Analis Trimegah Sekuritas Christy Halim mengatakan tahun depan dinilai akan menjadi waktu yang berat bagi Semen Indonesia karena akan terjadi peningkatan beban bunga yang berasal dari pinjaman sindikasi untuk membiayai akusisi tersebut.

Diperkirakan jumlah utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) SMGR akan meningkat dari sebelumnya 0,4 kali menjadi 1 kali setelah transaksi dilakukan. Biaya bunga akan meningkat hingga Rp 700 miliar tahun depan.


Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar