Senin, 10 Oktober 2016

Lapangan Pekerjaan Baru AS Meningkat 156k Pada September



PT Bestprofit Futures - Perekonomian menciptakan 156k lapangan pekerjaan baru pada bulan September, kenaikan yang solid dalam sektor pekerjaan yang kemungkinan dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya dalam beberapa bulan ke depan.

Laju penciptaan lapangan kerja telah melambat sejak tahun lalu dan seperti beberapa pada sektor industri dan energi serta manufaktur memutuskan kembali untuk melakukan perekrutan, tetapi sebagian besar segmen ekonomi yang menambahkan lapanagan kerja. perusahaan kantoran, pakaian teknologi tinggi, perusahaan perawatan kesehatan dan restoran memimpin laju pada bulan September.


Tingkat pengangguran naik 5% untuk pertama kalinya sejak April, meskipun itu sebagian besar karena lebih dari 440k orang mulai mencari pekerjaan. lowongan kerja berada pada rekor tertinggi dan beberapa perusahaan mengatakan mereka memiliki kesulitan utnuk menemukan pekerja yang cukup terampil.

Pasar tenaga kerja yang lebih ketat telah memaksa perusahaan terdorong untuk membayar upah yang lebih tinggi untuk menarik atau mempertahankan karyawan. Mereka membayar per jam untuk pekerja biasa saja, naik sebanyak 0,2% pada bulan September menjadi $ 25,79 per jam.

Total lapangan pekerjaan menglami peningkatan untuk Agustus dan Juli, sementara itu, 7.000 lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. Pemerintah mengatakan 167k lapangan pekerjaan baru diciptakan pada bulan Agustus bukan 151k. Kenaikan di bulan Juli dipangkas menjadi 252k dari 275k.

Amerika telah menambahkan rata-rata 178k lapangan pekerjaan bulan tahun ini, turun dari sebelumnya sebesar 228kpada tahun 2015 dan 251k pada 2014. Namun tingkat perekrutan diharapkan melambat sebagaimana biasanya ketika ekspansi ekonomi mencapai kematangan serta menurunnya tingkat penagguran.

Para ekonom mengatakan Amerika perlu menambahkan tidak lebih dari 120k lapangan pekerjaan bulan, dan mungkin kurang, untuk bersaing dengan peningkatan alami dalam ukuran angkatan kerja.

Sumber: MarketWatch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar