Kamis, 24 Januari 2019

Waspada, IHSG Berpotensi Kembali Melemah


BEST PROFIT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mengalami pelemahan setelah menguat selama enam hari berturut-turut. Pada Rabu (23/1/2019), IHSG melemah 0,26% dibandingkan posisi hari sebelumnya ke level 6.451.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan kembali melemah hari ini, Kamis. Analisis tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya yang berpotensi terjadi masih pada rentang 6.400 hingga 6.500. BESTPROFIT


Pagi tadi, tiga indeks utama Wall Street rata-rata di tutup menguat bervariatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) lompat 0,7%, S&P 500 menguat 0,22%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,08%.


Laju bursa New York terdorong oleh saham Comcast (perusahaan induk CNBC International) yang melejit 5,49%. Hal ini didorong oleh rasio EPS kuartal IV-2018 yang dilaporkan sebesar US$ 64 sen. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan US$ 62 sen. PT BESTPROFIT

Ada juga saham Proctor & Gamble yang melesat 4,82% setelah membukukan laba per saham (Earnings per Share/EPS) US$ 1,25, untuk kuartal II tahun fiskal 2018 yang berakhir pada 31 Desember. Nilai tersebut lebih baik dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters pada angka US$ 1,21.

Dari dalam negeri, investor asing mulai melepas saham yang dimilikinya dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 332 miliar di pasar reguler, menjadikan net sell asing yang pertama dalam beberapa minggu terakhir.

Secara teknikal, pelemahan IHSG kemarin telah tergambar dalam grafik yang membentuk pola hanging man. Pola tersebut mengindikasikan pembalikan arah tren turun.

Namun demikian, mengacu pada grafik yang terbentuk pada perdagangan terakhir, pola yang terbentuk adalah doji, artinya indeks kembali ke fase konsolidasi dalam jangka pendek.

Waspada, IHSG Masih Berpotensi Kembali MelemahSumber: Refinitiv
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, IHSG masih mengarah ke tren naik (uptrend) melihat pada indikator moving average convergence divergence/MACD. Terlihat dari posisinya yang membentuk persilangan naik atau golden cross.

Kecenderungan untuk menguat sebenarnya masih ada meski semakin menipis, dikarenakan posisinya masih bergerak tipis di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).

Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar