Jumat, 17 Agustus 2018

Keju Tertua Berumur 3.200 Tahun Telah Ditemukan di Mesir

Foto: Istimewa
PT BESTPROFIT - Keju ternyata sudah dikonsumsi manusia sejak ribuan tahun lalu. Peneliti menemukan buktinya dalam sebuah makam di Mesir. 

Kisah tentang keju banyak tertulis di buku 'The Oxford Companion to Cheese'. Kini muncul kabar baru bahwa telah ditemukannya keju tertua di makam Mesir. Makanan yang terbuat dari susu ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. BESTPROFIT 


Dilansir dari Dailymail (15/08) keju tertua yakni berusia 3.200 tahun telah ditemukan di makam Mesir. Kondisi keju tersebut sangat mengejutkan, karena dipenuhi dengan bakteri berbahaya. Keju tersebut ditemukan terkubur di tempat yang sama dengan tempat peristirahatan Pthames, Walikota Ibukota Mesir Kuno. BEST PROFIT

Memphis. Seperti diketahui makam Ptahmes itu baru ditemukan kembali pada tahun 2010 setelah sebelumnya hilang di bawah gurun pasir. Dalam temuannya, terdapat satu stoples yang berisi massa keputihan yang dipadatkan, serta kain kanvas yang digunakan untuk menutup tabung dan melindungi isinya. 

Peneliti kemudian melarutkan sampel, lalu memurnikan kandungan proteinnya dan menganalisa dengan kromatografi cair dan spektrometri massa. Dengan teknik ini, peptida yang terdeteksi diketahui bahwa keju tersebut terbuat dari campuran susu sapi, susu domba dan susu kambing. 

Menurut peniliti karakteristik pada kain kanvas tersebut lebih cocok untuk cat padat dari pada zat cair. Oleh karena itu disimpulkan bahwa keju yang ditemukan adalah keju padat. 

Bakteri yang ditemukan dalam keju tersebut ialah jenis Brucella Melitensis. Brucella sangat berbahaya, karena berpotensi mematikan. Bakteri ini bisa menyebar dari hewan ke manusia, biasanya dari konsumsi produk susu yang tidak dipanaskan. 

Dr. Enrico, seorang ilmuwan kimia di Universitas Catania Italia mengatakan materi yang dianalisis dalam penelitian ini, mungkin adalah sisa padat arkeologi paling purba dari keju yang pernah ditemukan hingga saat ini. 

Ia juga mengatakan bahwa interaksi selama ribuan tahun dengan lingkungan basa yang kuat dari tanah gabungan yang kaya natrium karbonat. Dan kondisi gurun, tidak mencegah identifikasi penanda peptida spesifik yang menunjukkan stabilitas tinggi di bawah kondisi ini.

Awalnya makam Ptahmes tersebut ditemukan pada tahun 1885, lalu digali untuk diambil dan dimuseumkan. Lalu makam itu hanyut tertutup oleh pasir. Menurut Dr Greco, setelah hilang makam Ptahmes itu ditemukan kembali pada tahun 2010.

Selama hidup, Ptahmes dikenal sebagai panglima militer, pegawas keuangan dan juru tulis di kerajaan dibawah Seti I. Putranya sebagai penerus, Ramses II pada abad ke 13SM. Sampel dalam penelitian ini ditemukan selama prosedur penggalian dari Universitas Kairo pada tahun 2013 - 2014. 

Hal tersebut bermula ketika memberikan pasir di sekitar dinding luar selatan makam, atau dikenal sebagai gudang lateral. Saat itu banyak ditemukan guci rusak di sekitarnya. Hingga akhirnya semua sampel dikumpulkan secara akurat untuk menghindari segala jenis kontaminasi. 

Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar