Rabu, 29 Agustus 2018

'Superman' Kaya Raya dari Hong Kong


PT BESTPROFIT - Sosok Superman dalam komik atau film karangan DC Comics digambarkan sebagai seorang tokoh superhero yang bertentangan dengan Batman. Jika Batman adalah superhero yang kaya raya, maka Superman adalah tokoh superhero yang miskin dengan latar belakang keluarga seorang petani.


Namun berbeda untuk sosok seorang Superman yang satu ini. Dia adalah Li Ka-Shing, tokoh kaya raya dari Hong Kong yang dijuluki 'Superman'. BESTPROFIT


Putus sekolah tak menjadi halangan bagi sosok yang satu ini meraih kesuksesan. Dilansir detikFinance dari Businessinsider, Rabu (29/8/2018), Li adalah orang terkaya ke-23 di dunia dengan kekayaan bersih sekitar US$ 35,4 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp 513,3 triliun mengacu kurs Rp 14.500. BEST PROFIT

Namun, jauh sebelum mendapatkan kejayaan tersebut, Li memiliki kisah hidup yang sangat jauh berbeda.

Li kala itu dibebani tanggung jawab keuangan sejak usia muda. Setelah keluarganya melarikan diri ke Hong Kong dari Tiongkok Selatan selama Perang Dunia II, ayahnya meninggal dunia. Dia terpaksa meninggalkan sekolah sebelum usia 16 tahun. Hal itu dilakukan karena dia harus bekerja di pabrik plastik.

Selama hampir empat tahun masa pendudukan Jepang di Hong Kong, dia mengirim 90% gajinya kepada ibunya. Li bekerja keras sejak usia muda, bahkan sering bekerja 16 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Namun jerih payahnya tak sia-sia dan membuahkan hasil. Li akhirnya menjadi salesman utama pabrik dan dipromosikan menjadi manajer pabrik pada usia 18 tahun.

Singkatnya, Li mulai membuka pabrik pertamanya pada tahun 1950, pada usia 22 tahun. Pabrik tersebut dinamai Cheung Kong Industries, memproduksi semua jenis plastik. 

Sebelumnya Li telah menyadari bahwa plastik akan menjadi industri yang sedang booming. Terbukti, pabrik yang dia mulai dengan modal US$ 50.000, berhasil tumbuh dengan begitu pesat.

Dia memang dikenal hobi membaca, dan belajar mandiri. Namun kecerdasan berpikirnya bukan dia peroleh dari bangku sekolah.

Misalnya, dia menyelesaikan buku-buku akuntansi di tahun pertama perusahaannya berdiri. Tanpa pengalaman akuntansi, dia hanya belajar dari buku yang dibacanya.
'Superman' Kaya Raya dari Hong KongFoto: Reuters

Seiring dengan pengetahuan dan wawasan industri yang dimilikinya, Li makin bersungguh-sungguh memajukan usahanya. Tak hanya itu, dia juga sangat konsisten dengan ucapannya. Hal itu dia praktikan saat terlibat dengan partner bisnis.

Lalu pada tahun 1969, Hasbro mengajak kerja sama pabrik plastik Hong Kong milik Li untuk membuat action figure GI Joe untuk diekspor ke Amerika Serikat.

Kecerdikannya dalam menangkap peluang tak berhenti di situ, pada 1979 dia mengambil kendali Hutchison Whampoa dari bank HSBC Holdings. Li bernegosiasi untuk membeli sebagian saham Hutchison.

Dengan demikian, dia menjadi orang pertama asal China yang memiliki salah satu perusahaan yang dikuasai Inggris yang mendominasi Hong Kong sejak 1800-an.

Li senang membelanjakan uangnya untuk investasi daripada untuk hal-hal materi. Li menguasai 70% lalu lintas pelabuhan dan sebagian besar utilitas listrik, dan telekomunikasi di Hong Kong.

Dia juga memiliki saham mayoritas di Husky Energy, perusahaan Kanada. Li mendistribusikan kekayaan dan kekuatannya di berbagai industri dan wilayah geografis, menunjukkan bahwa ia tidak takut untuk belajar dan bereksperimen di arena baru.

Salah satu keberhasilan terbesar Li terjadi pada tahun 1999 ketika dia menjual perusahaan ponsel Orange kepada konglomerat Jerman, Mannesmann AG, untuk mendapatkan keuntungan US$ 15 miliar.

Li yang masa kecilnya dihabiskan untuk membanting tulang hingga haru putus sekolah, kini bertransformasi sebagai tokoh kaya raya. Berkat keahlian dan ketajamannya dalam berbisnis itulah mengapa dia dijuluki 'Superman'.

Kini Li terdaftar sebagai orang terkaya nomor 46 di dunia versi majalah Forbes. Kekayaannya per Agustus 2018 mencapai US$ 33,1 miliar atau setara Rp 479,9 triliun. Luar biasa!

Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar