Selasa, 28 Agustus 2018

Sri Mulyani Curhat Informasi Soal Utang Sering Disalahgunakan



PT BESTPROFITMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin memperingati 10 tahun lahirnya Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik. Dia menyampaikan tantangan soal keterbukaan informasi di era digital saat ini juga berkaitan dengan utang.

Informasi yang beredar mengenai utang Indonesia, dinilai Sri Mulyani kerap disalahgunakan. Sebab, data soal utang digunakan sepotong-sepotong sehingga menyebabkan informasi yang disampaikan salah. BESTPROFIT

Bahkan beberapa kali informasi soal utang menimbulkan polemik antara pemerintah dan pihak-pihak yang mengkritik kebijakan utang yang dilakukan pemerintah. BEST PROFIT

Untuk mengetahui seperti apa curhat Sri Mulyani mengenai informasi soal utang disalahgunakan ini, simak selengkapnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara bertema "Tantangan Pengelolaan Layanan Informasi Publik Kementerian Keuangan di Era Digital", menuturkan informasi bisa disalahgunakan, salah satunya mengenai utang Indonesia.

"Ini aspek sangat penting karena saya rasakan betul sebagai pejabat negara, betapa kita beri informasi pun itu bisa dipotong, dipenggal, diambil, dan disalahgunakan. Bisa suatu tabel diambil hanya angkanya, dan dibuat lah narasi yang lain," katanya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Wanita yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia juga bercerita orang-orang sering bicara soal utang dan mempertanyakan utang. Menurut Sri Mulyani, sebenarnya mereka bisa mencari informasi soal utang di era keterbukaan informasi ini.

"Orang ngomongin utang melulu, itu ada di website, tanya terus dan pertanyaannya nggak berubah-ubah terus, berapa jumlah utang, berapa jumlah pembayaran utang, berapa jumlah bunganya, padahal itu ada di website(Kemenkeu)," ujarnya.

Namun Sri Mulyani menyadari di era digital, khususnya generasi milenial tidak mau menggali informasi secara mendalam karena menginginkan yang serba instan.

"Ini tantangan karena bagian ke empat, masyarakat kita bicara teknologi ini menyebabkan generasi milenial maunya cepat, maunya singkat, dan gampang. Ini yang sebabkan kita akan tertantang," tambahnya.



Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyadari bahwa informasi soal utang sedang menjadi sorotan publik. Informasi soal utang kini jadi konsumsi masyarakat sehari-hari. Dia pun mengibaratkannya dengan hutan belantara.

Menurut Sri Mulyani, informasi soal utang diibaratkan sebagai salah satu pohon di hutan yang besar. Sementara informasi mengenai keuangan negara bukan cuma soal utang.

"Utang, itu terus menerus dilihat saja orang. Tapi sebetulnya kalau seperti hutan besar, hari ini orang lagi senang pohon ini (utang) yang dilihat pohon ini terus," kata Sri Mulyani saat memperingati 10 tahun lahirnya Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Oleh karenanya, menurut dia saat ini tantangannya adalah membantu masyarakat agar tidak hanya sibuk dengan utang. Pasalnya aspek-aspek keuangan negara tak semata hanya soal utang.

"Karena kita lihat keseluruhan hutan belantara, yang jadi apa yang disebut seluruh kekayaan informasi mengenai keuangan negara yang perlu dipahami, dan dimengerti," sebutnya.

Sri Mulyani pun menjelaskan ada banyak instrumen APBN terkait perekonomian Indonesia, mulai dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), belanja pendidikan, dan sebagainya.

"Tapi keseluruhan tak hanya bicara pembiayaan, atau bicara tentang utang atau bahkan cicilan saja, tapi kita bicara keseluruhan sebagai suatu instrumen-instrumen untuk menjaga perekonomian secara keseluruhan," tambahnya.



Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua MPR Zulkifli Hasan saling debat soal utang pemerintah Indonesia. Keduanya pun disarankan melakukan dialog terbuka untuk mencegah polemik soal utang.

Ekonom INDEF (Institute for Development of Economics & Finance) Bhima Yudhistira Adhinegara menyarankan harus dilakukan dialog terbuka antara Sri Mulyani dan Zulkifli Hasan. Lantas, bersediakah Sri Mulyani?

Ditemui pagi ini di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018), Sri Mulyani lebih memilih diam dibandingkan menjawab kesediaannya melakukan dialog terbuka dengan Zulkifli Hasan.

Saat ditanya apakah dirinya bersedia melakukan dialog terbuka dengan Ketua MPR tersebut mengenai polemik utang, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu hanya tersenyum.


Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar