Selasa, 01 November 2016

Minyak Alami Kerugian dari 1 Bulan Terendah Setelah Meningkatnya Pasokan AS



Best Profit Futures - Minyak mengalami kerugian mendekati penutupan terendah dalam lebih dari sebulan terakhir sebelum rilis data pemerintah AS mingguan yang diperkirakan akan menunjukkan stok minyak mentah diperluas, yang dapat memicu semakin melimpahnya pasokan.

Kontrak sedikit berubah di New York setelah merosot 3,8 % pada hari Senin, yang terbesar sejak 23 September. Persediaan minyak mentah naik 1,5 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Energy Information Administration pada hari Rabu. Harga bensin melonjak setelah terjadi sebuah ledakan dan api di Alabama menutup lini utama dari pipa terbesar untuk bahan bakar di AS.

Harga minyak mentah telah anjlok lebih dari 5,5 %  sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada Jumat lalu gagal menyepakati kuota negara sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian pengurangan produksi kelompok yang tercapai pada bulan September. Rusia, yang menegaskan pada hari Sabtu bahwa kesediaannya untuk membekukan output sebagai bagian dari kesepakatan OPEC, diatur untuk meningkatkan produksi ke level tertinggi dalam hampir 30 tahun terakhir, menurut data pemerintah awal.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember berada di level $ 46,93 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 7 sen, pada pukul 08:12 pagi waktu Hong Kong. Kontrak turun $ 1,84 ke level $ 46,86 per barel pada hari Senin. Harga minyak WTI melemah 2,9 % pada bulan lalu.

Bahan bakar berjangka untuk pengiriman Desember di Nymex meningkat sebanyak 21,56 sen atau 15 %, ke level $ 1,6351 per galon setelah menetap di level $ 1,4195 pada hari Senin.

Brent untuk pengiriman Januari menguat 20 sen ke level $ 48,81 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak untuk bulan Desember yang berakhir hari Senin setelah jatuh $ 1,41 atau 2,8 %, ke level $ 48,30 per barel. Bulan depan harga turun 1,6 % pada Oktober. Minyak mentah acuan global dengan premi sebesar $ 1,25 dibandingkan minyak mentah WTI di bulan Januari. 

Sumber : Bloomberg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar